Sebelum
mengawali perkuliahan Filsafat Ilmu pada hari Selasa, 8 Desember 2015 pukul
11.10 - 12.50 WIB di R. 305B Gedung Lama Pascasarjana Universitas Negeri
Yogyakarta, Prof. Dr. Marsigit, M.A. memberikan elegi yang kemudian beliau beri
judul “Pemberontakan Tes Jawab Singkat”.
Sebenar-benar filsafat yaitu memperbincangkan yang ada dan yang mungkin ada.
Masing-masing dari yang ada dan yang mungkin ada mempunyai sifat yang begitu
banyaknya, semilyar dipangkatkan semilyar pun belum mampu menyebutkan sifatnya
secara lengkap. Elegi Tes Jawab Singkat ini pun merupakan elegi yang
memperbincangan yang ada dan yang mungkin adam. Mari kita simak bersama.
Elegi
Pemberontakan Tes Jawab Singkat
Begawat
Wahai
tes jawab singkat nampaknya aku kok melihat dirimu sepertinya tak gembira dan tampak
bersungut-sungut
Tes Jawab Singkat
Bukankah
Tuan sendiri yang menyebabkan seperti ini keadaannya. Wahai Begawat jika engkau
memang ingin disebut Begawat.
Begawat
Aku
subjek dari objek. Jika aku pembuat soal, maka aku subjek dan soal adalah
objek. Jika aku begawat maka objeknya cantraka. Kalau aku dosen sebagai begawat
maka kalian mahasiswa adalah catraka. Kalau aku dewa, anda lah daksanya. Kaya gitu
kok repot namanya saja bahasa analog.
Tes Jawab Singkat
Wahai
Begawat kenapa engkau bicara sendiri ngalor ngidul ngga karu-karuan? Bukankah
engkau itu baru saja bertanya kepada saya mengenai keadaan saya?
Begawat
Oh
iya ya lupa, sorry ya…hehehehhehehe
Namanya
juga filsafat. Filsafat itu memperbincangkan yang ada dan yang mungkin ada. Kenapa
engkau bertanya tes jawab singkat? Sudah sering kali aku katakan sekarang ini
engkau sudah menjadi mitos. Semua para cantraka itu takutnya sama engkau. Tidak
mau lagi belajar filsafat. Dia pikir hidup ini hanya dipenuhi oleh dirimu. Yang
penting adalah dirimu. Maka aku sebagai dewamu akan mengambil sikap, mengambil
langkah dan mengingatkan dirimu. Tetapi rupanya engkau tak tahu diri. Maka
marahlah aku kemarin. Aku memperagakan sebetul-betul diriku sebagai seorang
dewa bagi dirimu. Kalau aku sudah marah maka nampak kejam sekali. Bukankah
engkau sudah merasakannya? Maka berhati-hatilah bahwa sebenar-benar musuhmu
sebagai mitos adalah logosku.
Tes Jawab Singkat
Iya
iya iya… Saya tahu. Baik lah Begawat tetapi saya merasakan sebenar-benar dirimu
kemarin adalah berlaku tidak adil kepada saya. Engkau berlaku semena-mena,
sangat kejam dan mencampakkan diriku seakan-akan aku tiadalah arti di dunia
ini.
Begawat
Lalu
apa yang sebenarnya engkau inginkan?
Tes Jawab Singkat
Yah
ketika seseorang sudah tertutup mata hati dan pikirannya. Apalah guna sebuah
saran, usul apalagi nasehat? Anda sendiri yang memulai, tentu anda sendiri yang
mengakhirinya, dan anda sendiri yang mengetahuinya. Namun kenapa aku yang
disuruh memberikan solusi. Sebenar-benar diriku tidak lah berdaya di depanmu.
Begawat
Ooooooh
begitu… Singkat kata engkau itu menuntut keadilan?
Tes Jawab Singkat
Iyalah…...
Apalagi? Bukankah engkau sebenar-benar Sang Begawat tahu bahwa sejelek-jelek
diriku ada manfaatnya. Engkau gemborkan kesana kesini mengatakan manfaatku
untuk mengadakan yang ada dan yang mungkin ada. Namun kenapa engkau telah
tergoda berlaku parsial dan dzolim terhadap diriku? Padahal sebenar-benar
diriku itu ada, mengada dan ada pengadanya di dalam dirimu atau di luar dirimu.
Begawat
Kalau
begitu apa sebetulnya keinginanmu? Tolong sampaikan kepada saya, wahai tes
jawab singkat. Sekali lagi saya tidak bisa memberikan solusi dan saya juga
tidak perlu bertanya lebih banyak tentang dirimu karena aku telah engkau
perlakukan dengan semena-mena. Ada di sini cantraka yang kemarin tidak masuk
makanya sedikit blank.
Tes Jawab Singkat
Oh
siapa?
Begawat
Itu
Bu Retno itu...
Tes Jawab Singkat
Wahai
Begawa, berhati-hatilah engkau, jangan mentang-mentang kamu sedang berkuasa.
Suaramu itu direkam di mana-mana dan bisa diperdengarkan. Kalau rekaman itu isinya
salah, maka itu mah ilegal. Karena yang legal hanya yang benar-benar saja.
Wahai orang tua berambut putih, tolonglah diriku, aku ingin minta tolong
kepadamu sekaligus mengajukan pertanyaan. Tolonglah diriku untuk menghadapi
Sang Begawat yang saat ini telah menjelma menjadi mitos melebihi diriku.
Orang Tua Berambut
Putih
(konvensi
tidak tertulis, orang tua berambut putih akan selalu datang jika ada
pertanyaan)
Hae
hae hae hae hae, Sekali lagi, hae…........
Ada
apa wahai tes jawab singkat, engkau mengajukan pertanyaan kepada diriku?
Padahal sebenar-benar diriku akan muncul di manapun dan kapanpun jika ada
pertanyaan. Silakan ajukan pertanyaanmu dan apa persoalanmu?
Tes Jawab Singkat
Baiklah
orang tua berambut putih. Sadar atau tidak sadar, diketahui atau tidak
diketahui, pasti engkau sadar dan pasti engkau mengetahuinya. Kan begitu. Inilah aku sedang mengalami
situasi di mana aku didzolimi. Luar biasa. Selama ini aku terus terang telah
mengambil manfaat dari logos untuk menjadi mitos, tapi ternyata logos telah
menjadi mitos. Logos Begawat telah menjadi mitos Begawat. Nah untuk itu saya
mengajukan pertanyaan atau mohon solusinya. Apakah yang harus saya kerjakan?
Orang Tua Berambut
Putih
Benar
Begawat? Apakah begitu kejadiannya?
Begawat:
Kejadian
yang mana?
Orang Tua Berambut
Putih:
Oooo
yaaaa… Ternyata aku juga sudah mengetahui bahwa Sang Begawat sedang tertutup
mendung hati dan fikirannya. Wahai Begawat, Begawat! Hai Begawat! Banguuuun!!!!!!!!!!!
Begawat:
Ouk
ouk ouk...
Ouk
ouk ouk yaaa...
Ouk
ouk ouk...
Ouk
ouk ouk yaaa...
Orang Tua Berambut
Putih:
Hukumnya,
betapa pun hebatnya engkau Begawat, engkau tentulah harus takut juga dengan
Orang Tua Berambut Putih. Karena engkau adalah obyeknya dan karena engkau
adalah sifatnya. Aku peringatkan kepada dirimu dalam waktu yang sebatas ini,
ketahuilah bahwa dirimu telah bersifat parsial. Ketahuilah pula bahwa sifat
parsial itu sumber ketidakbahagiaan di dunia. Lihatlah Cantraka itu mereka pontang
panting kesana kesini. Itu fenomena Cantraka, engkau tidak bisa merasakan bagaimana susah dan sedihnya
seorang Cantraka mengikuti jejak klaim yang engkau dirikan seakan-akan sebagai
mitosnya logos.
Begawat:
Heeeeeeemmmmmm
mitosnya logos??????????
Orang Tua Berambut
Putih:
Logosnya
mitos!!!!!!!!!
Begawat:
Heeeeemmmm
logosnya mitos?????????
Orang Tua Berambut
Putih:
Mitosnya
mitos!!!!!!!!!!
Begawat:
Heeeeemmmmm
mitosnya mitos???
Orang Tua Berambut
Putih:
Logosnya
logos!!!!!!!
Begawat:
Heeeeem
logosnya logos????
Orang Tua Berambut
Putih:
Logosnya
logos logos logos! Mitosnya mitos mitos mitos! Logos logos slogos bathok!
Apakah
engkau sadar, wahai Begawat?
Begawat:
Krrrk.
Krrrk. Krrrk. Ya ampun….. ya ampun…... Maafkan Tuan, Orang Tuan Berambut Putih.
Baru kali ini aku menyadari ternyata ada logosnya dari logos logos.
Orang Tua Berambut
Putih:
Logos
logos logos. Mitos mitos mitos. Kualitatif kualitatif kualitatif. Kuantitatif
kuantitatif kuantitatif, dan seterusnya semaumu, semau kita, semau Cantraka.
Itulah dunia menuju kelengkapan dariku diriku yang tidak serba lengkap atau
ketidaklengkapan. Oleh karena itu wahai Begawat, dengan ini aku perintahkan
kepada dirimu. Berilah kesempatan dan berlakulah adil terhadap mitos-mitos dan
logos-logos untuk berikhtiar agar mitos menuju logos. Klaim mu bahwa mitos
adalah mitos belum tentu sesuai dengan ruang dan waktunya. Klaim mu bahwa
dirimu adalah logos juga belum tentu sesuai dengan ruang dan waktunya.
Begawat:
Singkatnya
bagaimana Orang Tua Berambut Putih?
Orang Tua Berambut
Putih:
Singkatnya,
minggu depan boleh engkau adakan lagi tes jawab singkat.
Orang Tua Berambut
Putih Kedua:
Ou
ou ou ou ouuuuuuu.......
Begawat:
Ada
apa Orang Tua Berambut Putih Kedua?
Orang Tua Berambut
Putih Kedua:
Saya
telah menyaksikan Sang Begawat mendapatkan wahyu. Karena sang Begawat
mendapatkan wahyu, maka tes jawab singkat juga mendapatkan wahyu dan Cantraka
juga mendapatkan wahyu. Wahyu berwahyu dan logos berlogos.
Begawat:
Oh
begitu… Saya menyadari karena masih banyak yang mungkin ada dan perlu diadakan.
Demikian
lah Elegi Pemberontakan Tes Jawab Singkat. Itu lah sebenar-benarnya proses
terjadinya elegi. Oleh karena itu sejak awal Prof Marsigit menyampaikan bahwa filsafat
itu unik dan aneh kalau sudah terkena ruang dan waktu. Pesan yang ingin
disampaikan dalam elegi-elegi adalah aspek dari hermeunitika, yaitu terjemah
dan menerjemahkan. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar