Aku Terjebak Mitos Sang Begawat
Venti
Indiani | 15709251057
Assalamualaikum
wr wb
Berikut
merupakan refleksi dari pertemuan ke sepuluh perkuliahan Filsafat Ilmu oleh
Prof. Dr. Marsigit, M.A. hari Selasa, 1 Desember 2015 pukul 11.10 - 12.50 WIB
di R. 305B Gedung Lama Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Pada
perkuliahan yang diampu oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A ini dilakukan dalam dua
sesi, yaitu sesi tes jawab singkat dan yang kedua sesi penjelasan dari soal tes
jawab singkat.
Berikut
merupakan soal tes jawab singkat yang diberikan oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A.
Idealnya realis?
Realisnya ideal?
Tetapnya perubahan?
Berubahnya ketetapan?
Fatanya vital?
Vitalnya fatal?
Dewanya dagsa?
Daksanya dewa?
Intensifnya ekstensif?
Ekstensifnya intensif?
Linearnya siklik?
Sikliknya lineal?
Lampaunya sekarang?
Sekarangnya masa lampau?
Sama datangnya sekarang?
Sekarangnya masa yang akan datang?
Awalnya akhir?
Akhirnya awal?
Analitiknya sintetik?
Sintetiknya analitik?
Apriorinya aposteriori?
Aposteriorinya apriori?
Rasionalnya pengalaman?
Pengalamannya rasional?
Identitasnya kontradiksi?
Kontradiksinya identitas?
Harmoninya disharmoni?
Disharmoninya harmoni?
Idealnya ideal?
Realnya real?
Tetapnya tetap?
Berubahnya perubahan?
Fatalnya fatal?
Vitalnya vital?
Dewanya dewa?
Daksanya daksa?
Intensifnya intensif?
Ekstensifnya ekstensif?
Linearnya lineal?
Sikliknya siklik?
Lampaunya lampau?
Sekarangnya sekarang?
Masa depannya masa depan?
Awalnya awal?
Akhirnya akhir?
Analitiknya analitik?
Sintetiknya sintetik?
Apriorinya apriori?
Aposteriorinya aposteriori?
Rasionalnya rasional?
Pengalamanya pengalaman?
Identitasnya identitas?
Kontradiksinya kontradiksi?
Harmoninya harmoni?
Disharmoninya disharmoni?
Dari
55 soal yang diberikan, semua mahasiswa mendapatkan nilai 0. Artinya tak ada
satu pun soal yang kami jawab dengan benar. Betapa terkejutnya kami ketika Prof
Marsigit mengatakan bahwa sejatinya kami telah terjebak oleh mitos-mitos Prof
Marsigit. Filsafat tidak mengenal ujian jawab jawab singkat. Sejatinya makna
atau esensi dari tes jawab singkat hanyalah untuk mengenalkan filsafat bagi
para awam yang sedang akan belajar mengenal filsafat. Filsafat bukanlah ketika
kita mampu menjawab soal tes jawab singkat. Filsafat adalah kemampuan kita
menjelaskan. Berkaitan dengan soal nomor satu mengenai IDEALNYA REALIS, Prof
Marsigit mengemukakan bahwa filsafat adalah membaca. amaka dunia dapat
terangkai dari satu ikon yaitu ideal, untuk memunculkan ilmu maka ideal dan realis
dipersatukan mejadi satu. Itulah apa yang disebut dengan idealnya realis. Sejatinya
penjelasan apa itu idealnya realis yang merupakan filsafat.
Jika
kita sadari adanya tes jewab singkat ibarat pisau yang mempunyai dua sisi yang
berbeda. Pada satu sisi bernilai positif dan sisi yang lain bernilai negatif.
Seperti inilah jika kita menilai filsafat dari metode reduksi tes jawab singkat
sebagai ikon, dimana memiliki bahaya yang luar biasa, sebab filsafat itu elegan
yang mengandung penjelasan logis sehingga dapat dipahami oleh orang awam
sekalipun. Pada soal tes jawab singkat yang diberikan sejumlah 55 soal dibagi
menjadi dua bagian. Nomor 1-28 merupakan kontradiksi sementara nomor 28 ke
bawah adalah identitas. Namun lagi-lagi berfilsafat bukanlah mengenai jawaban
apa yang benar, namun lebih kepada kemampuan kita menjelaskan.
Setelah
menunjukkan maksud dari tes jawab singkat, kemudian dibahas beberapa nomor dari
soal untuk dijelaskan. Dimulai dari nomor satu mengenai IDEALNYA REALIS. Inti
dari soal ini adalah tentang realis. Jika kita mempelajari tentang realis dari
semua sumber maka sesungguhnya kita tidak akan pernah tahu apa realis itu. Sebenar-benar
filsafat adalah olah pikir yang terus menerus serta membaca sumber-sumber
relevan. Realis ada di luar pikiran. Apa yang ada di luar pikiran itu tidak ada
yang ideal. Di dunia ini tidak ada yang sempurna, sebagai contoh sudut lancip
yang menurut dunia itu ada tetapi sesungguhnya tidak ada. Salah satu fakta yang
bisa dilihat adalah jarum, dimana
menurut penglihatan atau realita ujungnya berbentuk lancip, tetapi sesunggunya
jika ujung tersebut diperbesar maka bukanlah lancip tetapi sebuat lingkaran
besar yang biasa disebut atom yang memiliki lintasan siklik. Jadi lancip itu hanya
ada di pikiran.
Soal
nomor dua mengenai REALISNYA IDEAL. Contohnya seorang manusia secara ideal akan
menikah maka ketika sudah menikah itulah realitanya. Proses inilah yang disebut
idealis di realiskan atau realisasinya ideal. Kemudian berkaitan dengan soal
nomor tiga mengenai TETAPNYA PERUBAHAN Contoh yang bisa kita lihat dalam
kehidupan sehari-hari yaitu tetapnya pertumbuhan badan (badan tetap mengalami
perubahan baik itu berkembang/menyusut sementara badan sendiri mengalami
perubahan). Oleh karena itu, manusia berada dalam wadah yang tetap dalam
perubahan, dan apabila tidak berubah menyebabkan ketidakstabilan bahkan
kehancuran. Soal ke empat mengenai BERUBAHNYA YANG TETAP, salah satu contohnya
adalah batalnya perjanjian. Perjanjian merupakan suatu yang tetap. Maka ketika
di batalkan maka ketetapan tersebut mengalami perubahan. Soal berikutnya tentang
VATALNYA FITAL. Lalu apakah vital itu takdirnya? Untuk memandang hal ini maka
tentu berdimensi. Jika ditinjau dari sisi spiritual maka tentu ikhtiar adalah
takdir. Takdir dan ikhtiar berarti doa dan usaha. Jadi vatalnya fital adalah
doanya berusaha. Maka inilah cara untuk mencapai keseimbangan atau harmoni. Soal
berikutnya tentang FATALNYA VITAL. Hal tersebut dapat diartikan sebagai
ikhtiarnya takdir (doa). Apakah doa itu perlu diikhtiarkan? Tentu perlu. Hal ini
dapat dilakukan misalkan sengan ikut sholat berjamaah, belajar bagaimana cara
berdoa, dan lain sebagainya. Pembahasan berikutnya mengenai DAKSANYA DEWA. Jika
membahas ini berarti kita sadari bahwa ini adalah dunia dewa yang berstruktur
yang terdiri atas dewanya subjek dan dewanya objek. Sebagai contoh jika dosen-dosen
di UNY merupakan para dewa maka tentu
ada struktur dewa didalamnnya yang membedakan dosen (dewa) yang satu dengan
yang lain jika dilihat dari sisi pangkat atau jabatan. Inilah yang disebut
daksanya dewa. Selanjutnya dijelaskan tentang INTENSIFNYA EKSTENSIF. Ekstensif merupakan
suatu keluasan. Sementara intensif adalah sedalam-dalamnya. Jadi dalam
mendalami filsafat tidak hanya disini tetapi disitu, diberbagai tempat, ini
berarti bahwa dalam berpikir sejatinya dapat dilakukan kapanpun, dimanapun dan
dalam kondisi apapun. Soal selanjutnya yaitu mengenai
EKSTENSIFNYA INTENSIF. Sedalam-dalamnya segala sesuatu adalah ontology atau isi
dan wadah. Jika dinaikan menjadi bakal konsep maka jika diekstensifkan konsep 1
dan konsep 2 akan berstruktur. Inilah bentuk ekstensif dari intensif. Kemudian dibahas
tentang LINEARNYA SIKLIK. Siklik berarti lingkaran yang jari-jarinya tak
berhingga sehingga membentuk garis lurus. Contoh yang dapat menggambarkan ini
adalah pesawat terbang ketika mengudara. Sejatinya lintasan dari pesawat
terbang tersebut tidaklah selalu lurus (meskipun sebagai penumpang kita merasa
bahwa pesawat bergerak lurus) tetapi pesawat tersebut juga terkadang berbelok
sehingga membentuk lintasan siklik. Selanjutnya pertanyaan
dari Sdr. Heru Tri Novi R tentang HARMONINYA HARMONI. Harmoni merupakan keadaan
ideal dan seimbang. Sebagai contoh gamelan jawa itu harmoni sebab musiknya
saling seimbang. Harmoni itu sendiri itu berstruktur dan berdimensi yang
terdiri atas struktur atas unsur-unsur yang harmoni. Sebagai contoh, badan
manusia terdiri atas bagian yang harmoni, dan setiap unsur badan seperti darah
dan lain sebagainya terdiri atas unsur yang harmoni pula. Pertanyaan kedua dari
Sdri. Venti Indiani mengenai DEWANYA DEWA. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa dewa ini berstruktur. Misalnya makro kosmos dewanya mikro
kosmos. Dewanya makro kosmospun ada yang bersifat refrensial, intuisi dan
analogis. Kakak adalah dewa bagi adik, ayam adalah dewa bagi cacing. Contoh
tersebut disajikan secara analogis. Oleh karena itu filsafat dikenal dengan
bahasa analog. Pembahasan selanjutnya mengenai LAMPAUNYA LAMPAU. Sebagai contohnya
Prof Marsigit mengilustrasikan dengan ketika beliau ditelepon pada waktu
lampau. Maksud ditelepon masa lampau disini adalah beliau berbicara melalui
saluran telepon dengan seseorang tentang
masa lampau yang membahas tentang kehidupan masa lalu. Kondisi yang sama dengan
bagaimana mengetahui waktu yang akan datang, salah satu contoh yang diberikan
adalah USG yang tujuannya untuk
mengetahui jenis kelamin seorang anak, dimana idealnya akan diketahui setelah
lahir akan tetapi dengan alat tersebut bisa diketahui dari sekarang. Selanjutnya
pertanyaan dari Sdri. Fauziah Artanti mengenai AKHIRNYA AKHIR. Contoh kasusnya perkuliahan
ini berakhir dan kuliah di UNY pasti berakhir. Namun yang menjadi pertanyaan
adalah kapan akhiran itu? Maka untuk menjawaban hal ini diperlukan olah pikir
yang diungkapan dalam bahasa verbal. Sebagai contoh ketika kita menempuh
perjalanan dari kamar menuju kampus maka sebenarnya kita mencoba menempuh
setengah demi setengah perjalanan tanpa tahu kapan batasnya. Melalui analogi
ini maka ada sebuah kesimpulan bahwa orang tidak pernah sampai pada tujuan.
Oleh karena itu, kita tidak akan pernah tahu berakhirnya kapan. Maka akhir yang
kita pikirkan sekarang ini, secara spiritual merupakan kiamat yang merupakan
akhir dari segala akhir, dimana manusia tidak mampu memikirkannya sebab ini
merupakan kekuasaan Allah SWT. Jika kita melihat melalui strukturnya tentu
bahwa akhir itu terdiri atas struktur-sruktur akhiran juga, misalkan akhir
perkuliahan, akhir perjalanan, akhir acara, dan seterusnya. Selanjutnya dibahas
mengenai APRIORINYA APOSTERIORI. Aposteriori adalah paham sesudah melihat, mendengar,
dan lain sebagainya. Jadi apriori aposteriori adalah memikirkan pengalaman. Sejatinya
sebenar-benar hidup adalah memikirkan pengalaman dan menerapkan pikiran. Selanjutnya
mengenai KONTRADIKSINYA KONTRADIKSI. Kontradiksi dibuat agar kita bisa
berpikir. Jika kita mencermati dalam kehidupan sehari-hari maka sebenatnya ilmu
pengetahuan lahir dari kontradiksi, dari kontradiksi tersebut maka memacu kita
untuk berpikir mencari jalan keluar dari apa yang kontradiksi tersebut.
Setelah
perkuliahan sampailah saya pada kesimpulan bahwa tes jawab singkat bukanlah
cara belajar filsafat. Karena sejatinya tes jawab singkat semata-mata untuk
mengenalkan filsafat bagi para pemula. Yang penting dari filsafat bukanlah jawaban
dari tes jawab singkat namun lebih kepada bagaimana kemampuan kita untuk
menjelaskan. Selama ini kami terlena dan terhanyut pada mitos-mitos pada tes
jawab singkat. Semoga selanjutnya bertambah kewaspadaan kita terhadap
mitos-mitos yang ada.
Wassalamualaikum
wr wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar