Belajar
Menyusun
Latar
Belakang Masalah
Venti
Indiani | 15709251057
Pend.Matematika
PPs UNY 2015
Setiap sebuah
penelitian pasti terdapat suatu latar belakang permasalahan yang
melatarbelakangi diadakannya penelitian tersebut. Sejatinya, apakah yang
disebut masalah? Masalah merupakan hal yang terjadi akibat adanya kesenjangan
antara harapan dan kenyataan. Menentukan latar belakang dapat dilakukan dengan mencoba
mengidentifikasi suatu kenyataan-kenyataan yang ada dalam pembelajaran,
kemudian dicari keadaan ideal atau harapannya. Setelah itu ditawarkan solusi
dari permasalahan yang ada. Berikut beberapa contoh yang saya identifikasi
sebagai tugas yang diberikan dalam perkuliahan Metodologi Penelitian Pendidikan
oleh Ibu Dr. Heri Retnowati, M.Pd pada hari Selasa, 22 September 2015 di R.PPG
1 Laboratorium FMIPA UNY.
1.
Permasalahan
1
Perlu dikembangkannya Lembar
Kegiatan Siswa (LKS)
Realita
|
Harapan
|
Pembelajaran
banyak didominasi oleh guru yang menyampaikan materi secara langsung
|
Perlu
adanya media pembelajaran contohnya LKS untuk membantu siswa dalam belajar
sehingga pembelajaran tidak membosankan
|
Belum
banyak LKS yang dikembangkan sesuai dengan pendekatan yang dianjurkan dalam
kurikulum
|
LKS
dikembangkan dengan berbagai pendekatan yang dianjurkan oleh kurikulum untuk
mendukung berhasilnya proses pembelajaran di kelas
|
LKS
yang beredar di sekolah kebanyakan hanya berisi ringkasan rumus dan latihan
soal
|
LKS
memuat suatu bimbingan yang dapat membantu siswa untuk menemukan/
mengkonstruksi pengetahuannya
|
Beberapa
sekolah masih minim teknologi sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan
media interaktif yang menuntut penggunaan LCD dan lain sebagainya
|
Untuk
menyikapi hal tersebut dapat dikembangkan media lain seperti LKS yang tidak menuntut
teknologi tinggi
|
Solusi
:
Perlu dikembangkannya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang disesuaikan dengan
kurikulum dan karakteristik siswa sehingga dapat membantu siswa dalam
mengkonstruksi pengetahuannya.
|
2.
Permasalahan
2
Pengaruh Adanya Program
Sertifikasi Guru Terhadap Keprofesionalan Guru dalam Mengajar
Realita
|
Harapan
|
Banyak
guru yang aspek finansialnya masih rendah
|
Guru mempunyai
aspek finansial yang baik
|
Pelatihan
yang ada selama ini terkesan hanya formalitas untuk memenuhi persyaratan
sertifikasi
|
Pelatihan
yang telah diadakan mampu meningkatkan kompetensi guru tidak hanya
sekedar formaltias
|
Banyak
guru bersertifikasi yang belum mempunyai kompetensi yang baik
|
Guru yang
telah tersertifikasi mempunyai kompetensi yang lebih baik
|
Motivasi
mengajar rendah
|
Motivasi
mengajar tinggi
|
Guru berusaha
memenuhi target mengajar 24 jam sebagai syarat sertifikasi, hingga terkadang
mengesampingkan kualitas demi kuantitas
|
Guru mementingkan
kualitas daripada kuantitas
|
Solusi
:
Dengan adanya sertifikasi diharapkan dapat meningkatkan sisi finansial guru
sehingga guru lebih termotivasi dalam mengajar. Dengan demikian diharapkan
dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Apa yang telah menjadi prosedur atau
persyaratan memperoleh sertifikasi tidak dilakukan hanya sebagai formalitas
semata, namun dilakukan dengan sepenuh hati.
|
3.
Permasalahan
3
Pemilihan Pendekatan
dalam Pembelajaran
Realita
|
Harapan
|
Matematika
dianggap sebagai mata pelajaran yang abstrak
|
Pembelajaran
matematika dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari
|
Paradigma
siswa bahwa matematika adalah “momok” yang menakutkan
|
Matematika sebagai
suatu kegiatan belajar yang menyenangkan
|
Prestasi matematika
siswa rendah
|
Prestasi
matematika siswa tinggi
|
Pendekatan pembelajaran
tidak disesuaikan dengan karakteristik siswa
|
Pendekatan pembelajaran
disesuaikan dengan karakteristik siswa
|
Kemampuan
guru dalam memilih pendekatan yang sesuai diterapkan dalam kelas rendah
|
Guru mempunyai
kemampuan yang baik dalam melihat karakter siswa sehingga mudah dalam memilih
pendekatan yang sesuai
|
Solusi
:
Pemilihan pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran merupakan suatu
hal yang penting. Pendekatan yang baik adalah pendekatan yang disesuaikan
dengan karakteristik siswa dan karakteristik materi yang akan disampaikan. Oleh
karena itu, guru sudah seharusnya mempunyai kompetensi yang baik sehingga
mampu menentukan pendekatan secara tepat yang sesuai.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar