Senin, 28 September 2015

Metodologi Penelitian Pendidikan: Belajar Menyusun Latar Belakang Masalah

Belajar Menyusun
Latar Belakang Masalah
Venti Indiani | 15709251057
Pend.Matematika PPs UNY 2015

Setiap sebuah penelitian pasti terdapat suatu latar belakang permasalahan yang melatarbelakangi diadakannya penelitian tersebut. Sejatinya, apakah yang disebut masalah? Masalah merupakan hal yang terjadi akibat adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Menentukan latar belakang dapat dilakukan dengan mencoba mengidentifikasi suatu kenyataan-kenyataan yang ada dalam pembelajaran, kemudian dicari keadaan ideal atau harapannya. Setelah itu ditawarkan solusi dari permasalahan yang ada. Berikut beberapa contoh yang saya identifikasi sebagai tugas yang diberikan dalam perkuliahan Metodologi Penelitian Pendidikan oleh Ibu Dr. Heri Retnowati, M.Pd pada hari Selasa, 22 September 2015 di R.PPG 1 Laboratorium FMIPA UNY.

1.      Permasalahan 1
Perlu dikembangkannya Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Realita
Harapan
Pembelajaran banyak didominasi oleh guru yang menyampaikan materi secara langsung
Perlu adanya media pembelajaran contohnya LKS untuk membantu siswa dalam belajar sehingga pembelajaran tidak membosankan
Belum banyak LKS yang dikembangkan sesuai dengan pendekatan yang dianjurkan dalam kurikulum
LKS dikembangkan dengan berbagai pendekatan yang dianjurkan oleh kurikulum untuk mendukung berhasilnya proses pembelajaran di kelas
LKS yang beredar di sekolah kebanyakan hanya berisi ringkasan rumus dan latihan soal
LKS memuat suatu bimbingan yang dapat membantu siswa untuk menemukan/ mengkonstruksi pengetahuannya
Beberapa sekolah masih minim teknologi sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan media interaktif yang menuntut penggunaan LCD dan lain sebagainya
Untuk menyikapi hal tersebut dapat dikembangkan media lain seperti LKS yang tidak menuntut teknologi tinggi
Solusi : Perlu dikembangkannya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang disesuaikan dengan kurikulum dan karakteristik siswa sehingga dapat membantu siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya.

2.      Permasalahan 2
Pengaruh Adanya Program Sertifikasi Guru Terhadap Keprofesionalan Guru dalam Mengajar
Realita
Harapan
Banyak guru yang aspek finansialnya masih rendah
Guru mempunyai aspek finansial yang baik
Pelatihan yang ada selama ini terkesan hanya formalitas untuk memenuhi persyaratan sertifikasi
Pelatihan yang telah diadakan mampu meningkatkan kompetensi guru tidak hanya sekedar formaltias
Banyak guru bersertifikasi yang belum mempunyai kompetensi yang baik
Guru yang telah tersertifikasi mempunyai kompetensi yang lebih baik
Motivasi mengajar rendah
Motivasi mengajar tinggi
Guru berusaha memenuhi target mengajar 24 jam sebagai syarat sertifikasi, hingga terkadang mengesampingkan kualitas demi kuantitas
Guru mementingkan kualitas daripada kuantitas
Solusi : Dengan adanya sertifikasi diharapkan dapat meningkatkan sisi finansial guru sehingga guru lebih termotivasi dalam mengajar. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Apa yang telah menjadi prosedur atau persyaratan memperoleh sertifikasi tidak dilakukan hanya sebagai formalitas semata, namun dilakukan dengan sepenuh hati.

3.      Permasalahan 3
Pemilihan Pendekatan dalam Pembelajaran
Realita
Harapan
Matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang abstrak
Pembelajaran matematika dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari
Paradigma siswa bahwa matematika adalah “momok” yang menakutkan
Matematika sebagai suatu kegiatan belajar yang menyenangkan
Prestasi matematika siswa rendah
Prestasi matematika siswa tinggi
Pendekatan pembelajaran tidak disesuaikan dengan karakteristik siswa
Pendekatan pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik siswa
Kemampuan guru dalam memilih pendekatan yang sesuai diterapkan dalam kelas rendah
Guru mempunyai kemampuan yang baik dalam melihat karakter siswa sehingga mudah dalam memilih pendekatan yang sesuai
Solusi : Pemilihan pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran merupakan suatu hal yang penting. Pendekatan yang baik adalah pendekatan yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan karakteristik materi yang akan disampaikan. Oleh karena itu, guru sudah seharusnya mempunyai kompetensi yang baik sehingga mampu menentukan pendekatan secara tepat yang sesuai.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar