Assalamualaikum
wr. wb.
Berikut saya sajikan sebuah tulisan
dengan tema “Aku Tak Mampu Menghindari Dahsyatnya Fenomena Comte” untuk
memenuhi tugas Filsafat Ilmu yang diampu oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A. Mohon
maaf jika ada kesalahan atau kata-kata yang tidak berkenan di hati pembaca.
Kritik dan saran sangat penulis harapkan. Namun semoga tulisan ini bermanfaat
bagi pembaca semua, terutama menambah semangat dan motivasi bagi teman-teman
sejawat yang saat ini sedang berjuang membaca elegi untuk menambah wawasan
dalam belajar filsafat ilmu.
Aku Tak Mampu Menghindari Dahsyatnya Fenomena Comte
Venti
Indiani | 15709251057
Siang-siang
di bawah pohon diterpa sepoi-sepoinya angin si Daksa termenung, memikirkan
nasibnya yang hampir diambang kegagalan berfilsafat. Dalam hatinya berkali-kali
ia mengumpat dirinya sendiri yang tidak bisa memanajemen waktu dengan baik.
Rupanya dirinya sedang galau karena ia belum banyak membaca elegi dalam blog
Sang Begawat sehingga komen-komen yang dibuatnya pun masih minim sekali. “Ah
aku terancam gagal. Bodohnya diriku. Tak memanfaatkan waktu dengan baik. Huhh!”.
Dalam kegalauannya tiba-tiba muncul Sang Bagawat sehingga mengagetkannya.
Begawat
Ada apa kiranya kamu melamun di sini
wahai anak muda?
Daksa
Anu, anu, anuuuu.. begawat..ini
tidak sedang apa-apa.
Begawat
Daripada kamu di sini termenung
begitu, selesaikan saja kewajibanmu. Bukankah kewajibanmu sudah mendekati
deadline? Jangan sampai kamu menyesal.
Daksa
Tolonglah Begawat, beri kami
perpanjangan waktu lagi. Plis....
Begawat
Hahh? Aku sudah memberimu waktu dari
awal perkuliahan bukan?
Daksa
Maafkan kami Begawat. Kami
terlalu sibuk Begawat.
Begawat
Coba jabarkan kesibukanmu wahai anak
muda.
Daksa
Pagi hari kami kuliah, Begawat.
Ya mungkin di kampus sampai siang atau sore. Setiba kami di rumah, kami
buka-buka HP kami. Kami sibuk membaca recent update di BBM, kami sibuk membuat
caption yang pas untuk foto yang akan kami posting di Instagram, kami sibuk cek
in di Path, kami sibuk chat di whatshapp, kami sibuk main game COC. Ya tak
terasa satu jam, dua jam, tiga. Setelah itu tak terasa kami tidur dan bangun
tau-tau sudah pagi Begawat. Sampai-sampai terkadang kami lupa tugas kami, kami
lupa ibadah kami.
Begawat
Segeralah minta ampun wahai anak
muda. Banyak-banyaklah beristigfar. Sebenar-benarnya kamu sedang terjangkit
dahsyatnya fenomena Comte.
Daksa
Apa itu fenomena Comte, Begawat?
Begawat
Bukankah minggu lalu kita sudah
membahas ini?
Daksa
Mohon ampun Begawat. Mungkin
ketika itu pikiranku kemana-mana. Aku sibuk memikirkan yang seharusnya tidak
aku pikirkan di kelas. Aku risau karena tidak bisa membuka HP ketika
perkuliahan, aku sibuk memikirkan game online ku. Aku mohon ampun Begawat.
Begawat
Segeralah minta ampun wahai anak
muda. Banyak-banyaklah beristigfar.
Daksa
Lalu bagaimana Begawat, aku
belum banyak membaca elegimu. Aku belum banyak membuat komen. Aku bingung aku
harus bagaimana. Ketika aku di rumah, aku sudah berniat membaca blog. Tapi ada
chat masuk, akhirnya aku lupa membaca blog. Ketika aku sudah mau membaca lagi,
eh ada teman mengomentari postinganku di Instagram, akhirnya aku kelupaan
karena asik dengan Instagramku.
Begawat
Segeralah minta ampun wahai anak
muda. Banyak-banyaklah beristigfar. Manfaatkan sisa waktu sebelum deadline
sebelum nantinya kau menangis karena kegagalanmu. Jangan sampai dirimu hanya
berlarut-larut dalam lubang penyesalan masa lalu mu.
Daksa
Baiklah Begawat. Tapi
ngomong-ngomong fenomena Comte yang tadi Begawat katakan apa artinya?
Begawat
Coba kau ulangi lagi apa yang
membuat dirimu abay terhadap kewajibanmu.
Daksa
Pagi hari kami kuliah, Begawat.
Ya mungkin di kampus sampai siang atau sore. Setiba kami di rumah, kami
buka-buka HP kami. Kami sibuk membaca recent update di BBM, kami sibuk membuat
caption yang pas untuk foto yang akan kami posting di Instagram, kami sibuk cek
in di Path, kami sibuk chat di whatshapp, kami sibuk main game COC. Ya tak
terasa satu jam, dua jam, tiga. Setelah itu tak terasa kami tidur dan bangun
tau-tau sudah pagi Begawat. Sampai-sampai terkadang kami lupa tugas kami, kami
lupa ibadah kami.
Begawat
Itulah sebenar-benarnya fenomena
Comte dalam dirimu wahai anak muda. Engkau dibuat abay dengan kewajibanmu
karena candu teknologi. Kau dibuat sampai lupa dengan ibadahmu karena
kecanduanmu yang berlebihan pada media sosial. Segeralah beristigfar dan
meminta ampun pada Tuhanmu. Sesungguhnya sebaik-baik manusia adalah bertaubat
setelah mengetahui kesalahannya.
Kini aku melihat betapa
dahsyatnya fenomena Comte yang menyerang keseharianku. Dalam sudut pandang
positif, banyak hal menjadi mudah dengan adanya fenomena Comte. Aku bisa
berkomunikasi dengan kerabat jauhku, aku bisa mencari informasi apapun dengan
cepat. Namun terkadang kemudahan itu membuatku terlena pada kenyamanan sehingga
aku abay terhadap kewajibanku. Astagfirullohhaladzim. Aku mohon ampun atas
dosaku Ya Allah. Aku mohon ampun. Kini aku belajar bagaimana seharusnya aku
bijak menyikapi fenomena Comte. Semoga Allah yang Maha Baik selalu mempermudah
diriku untuk bersikap bijak pada ganasnya Fenomena Comte.
Terimakasih,
Wassalamualaikum wr.wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar