Minggu, 22 November 2015

Metodologi Penelitian Pendidikan: MEMBUKTIKAN VALIDITAS DAN MENGESTIMASI RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN

MEMBUKTIKAN VALIDITAS DAN MENGESTIMASI RELIABILITAS
INSTRUMEN PENELITIAN

Validitas
Validitas berhubungan dengan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur secara tepat apa yang seharusnya diukur (Tuckman, 1972:140; 1981:110). Tujuan validasi instrumen adalah untuk memastikan bahwa instrumen yang telah kita buat layak digunakan dan dapatmengukur apa yang hendak diukur.

Macam-macam Validitas
Validitas isi : Validasi isi dapat dilakukan dengan expert judgment untuk menilai isi dari instrumen. Validitas isi dapat diklasifikasikan menjadi validitas tampang dan validitas logis. Validitas tampang diperoleh melalui pemeriksaan terhadap butir-butir instrumen/tes untuk membuat kesimpulan bahwa instrumen/tes mengukur aspek yang relevan. Validitas logis, dapat dilihat sejauh mana butir soal merepresentasikan instrumen, jadi semua butir soal haruslah mewakili setiap instrumen.
Validitas Kontruks : Validitas kontruks dilakukan setelah validitas isi. Setelah menurut para ahli suatu instrumen dikatakan valid maka selanjutnya dilakukan validitas konstruk dengan menggunakan analisis faktor. Analisis faktor dapat juga dimaknai sebagai metode statistik yang menyelidiki antar hubungan seperangkat skor tes/alat ukur serta menetapkan jumlah faktor atau konstruk yang diperlukan untuk menerangkan antara hubungan itu (Ary, Jacobs & Razavieh, 1982-291). Contohnya: akan membuktikan apakah kompetensi bahasa, benar-benar terdiri dari listening, reading, writing dan speaking. Apakah instrument kita memuat keempat aspek itu atau tidak itulah yang disebut validitas konstruk.
Cara mengukur validitas konstruct ada dua macam yaitu EFA  (Factor analisis) dan CFA (Confirmatory Factor Analisis)
Validitas kriteria : Validitas kriteria harus ada dua tes, tes yang akan divalidasi dan kriterianya. Validitas waktu berjauhan disebut validitas prediktif sedangkan waktunya berdekatan disebut koheren

Reliabilitas
Reliabel mempunyai arti ajeg atau keajegan. Reliabilitas merujuk kepada sejauh mana suatu alat ukur secara konsisten mengukur apa yang seharusnya diukur (Tuckman, 1972: 136 ; Gay 1981: 116)
Semakin tinggi reabilitas soal, maka soal yang dibuat bagus.

Tambahan
Selama ini berkembang di masyarakat umum mengenai validitas butir. Sebenarnya validitas butir ini tidak ada (salah konsep). Korelasi butir dan korelasi total merupakan ekstensi reliabilitas.

Referensi
Diskusi dalam Perkuliahan Metodologi Penelitian Pendidikan oleh Dr. Heri Retnawati
Wagiran. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan: Teori dan Implementasi. Yogyakarta: Deepublish.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar