MEMBUKTIKAN
VALIDITAS DAN MENGESTIMASI RELIABILITAS
INSTRUMEN PENELITIAN
Validitas
Validitas
berhubungan dengan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur secara tepat apa
yang seharusnya diukur (Tuckman, 1972:140; 1981:110). Tujuan validasi instrumen
adalah untuk memastikan bahwa instrumen yang telah kita buat layak digunakan
dan dapatmengukur apa yang hendak diukur.
Macam-macam Validitas
Validitas isi : Validasi
isi dapat dilakukan dengan expert
judgment untuk menilai isi dari instrumen. Validitas isi dapat
diklasifikasikan menjadi validitas tampang dan validitas logis. Validitas tampang
diperoleh melalui pemeriksaan terhadap butir-butir instrumen/tes untuk membuat
kesimpulan bahwa instrumen/tes mengukur aspek yang relevan. Validitas logis,
dapat dilihat sejauh mana butir soal merepresentasikan instrumen, jadi semua
butir soal haruslah mewakili setiap instrumen.
Validitas Kontruks : Validitas
kontruks dilakukan setelah validitas isi. Setelah menurut para ahli suatu
instrumen dikatakan valid maka selanjutnya dilakukan validitas konstruk dengan
menggunakan analisis faktor. Analisis
faktor dapat juga dimaknai sebagai metode statistik yang menyelidiki antar
hubungan seperangkat skor tes/alat ukur serta menetapkan jumlah faktor atau
konstruk yang diperlukan untuk menerangkan antara hubungan itu (Ary, Jacobs
& Razavieh, 1982-291). Contohnya:
akan membuktikan apakah kompetensi bahasa, benar-benar terdiri dari listening, reading, writing dan speaking. Apakah instrument kita memuat keempat
aspek itu atau tidak itulah yang disebut validitas konstruk.
Cara
mengukur validitas konstruct ada dua macam yaitu EFA (Factor
analisis) dan CFA (Confirmatory
Factor Analisis)
Validitas kriteria : Validitas
kriteria harus ada dua tes, tes yang akan divalidasi dan kriterianya. Validitas
waktu berjauhan disebut validitas prediktif sedangkan waktunya berdekatan
disebut koheren
Reliabilitas
Reliabel
mempunyai arti ajeg atau keajegan. Reliabilitas merujuk kepada sejauh mana
suatu alat ukur secara konsisten mengukur apa yang seharusnya diukur (Tuckman,
1972: 136 ; Gay 1981: 116)
Semakin
tinggi reabilitas soal, maka soal yang dibuat bagus.
Tambahan
Selama
ini berkembang di masyarakat umum mengenai validitas butir. Sebenarnya validitas
butir ini tidak ada (salah konsep). Korelasi butir dan korelasi total merupakan
ekstensi reliabilitas.
Referensi
Diskusi
dalam Perkuliahan Metodologi Penelitian Pendidikan oleh Dr. Heri Retnawati
Wagiran.
2013. Metodologi Penelitian Pendidikan: Teori dan Implementasi. Yogyakarta:
Deepublish.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar